Pages

Wednesday 18 December 2013

Rasa Kebas di Muka.. Adakah Stroke? Bukan itu Gejala Bell's Palsy

Kebanyakan orang mungkin tidak tau apa itu bell’s palsy, dan bagi orang awam pasti menyebutkan bahwa itu stroke, namun bell’s palsy tak se-menakutkan itu. Karena saya beberapa bulan lalu mengalaminya sendiri, ketika itu malam hari ketika di kantor, rekan kantor saya memperhatikan saya dan berkata, “mbak, koq mbak dari tadi berkedip-kedip satu mata terus sih??”
Sontak saya kaget dan mengambil cermin, setelah bercermin ternyata benar, kelopak mata kanan saya tidak bisa berkedip dengan sempurna, sebagian wajah terasa kebas, hidung sisi kanan tak bisa mengembang, mulut sisi kanan pun tak bisa dibuat manyun. Ada apa dengan saya?? Apa saya terkena gejala stroke?? Padahal saya adalah penderita darah rendah.
Dalam keadaan panic dan takut saya mencoba menenangkan diri dan menganggap semua akan baik-baik saja, lalu saya tidur dengan pikiran mungkin saya kecapekan dan dengan istirahat esok hari akan kembali seperti semula.. zzZzzzZZzz..
Pagi pun datang langsung memandang ke cermin, dan ternyata.. astaghfirullah.. wajahku terlihat tidak simetris, tak bisa berkedip dan hasil manyun pun juga hanya setengah bibir. Ketika makan, makanan pun keluar dari mulut sebelah kanan, ketika minum, air dengan leluasanya mengalir dari mulut sisi kanan, dan ketika berkumur lagi-lagi mulut sisi kanan tak dapat membendung air.
Dengan perasaan bingung saya search info di google mencari tau apa yang sedang saya derita, karena ingat pernah ada artis yang mengalami seperti yang saya alami, siapa ya namanya?? Samuel zylguin. Saya search dengan keyword stroke di wajah, namun tidak adil rasanya kalau semuda saya sudah terkena stroke. (tapi alhadulillah ternyata tidak)
Hasil pencarian mengatakan bahwa yang sedang saya derita bukan stroke di wajah tapi bernama Bell Palsy. Bell Palsy?? Apa itu?? Saya lanjutkan membaca dan terdapatlah pengertian, Bell Palsy adalah penyakit yang ditemukan oleh Sir Charles Bell, seorang ahli bedah Skotlandia yang menemukan penyakit ini pada abad ke-19. Pada awal sebelum serangan bell palsy terjadi, saya sadar yang saya rasakan adalah rasa pahit dan asin diseluruh permukaan lidah dan lidah terasa kebas, lidah seperti baru meminum air panas yang dampaknya tak bisa merasa. Saya rasakan juga, capek disekujur tubuh dan sering pusing. Rasa kebas pada lidah merambat ke mulut dan secara tak sadar merambat disebagian wajah kanan saya.
Bell palsy berbeda dengan stroke karena bell palsy tidak disertai dengan kelemahan anggota gerak badan. Hal ini disebabkan letak kerusakan syaraf yang berbeda. Pada stroke disebabkan rusaknya bagian otak yang mengatur pergerakan salah satu sisi tubuh, kanan atau kiri termasuk wajah. Sedangkan pada bell palsy kerusakan teradi langsung pada syaraf wajah. Syaraf facialis, demikian nama serabut syaraf yang mengurus bagian wajah dan merupakan bagian dari 12 pasang syaraf otak. Syaraf ini berasal dari bagian batang otak yang disebut ponds. Dalam peralanannya menuju kelenjar parotis, syaraf facialis ini harus melalui suatu lubang sempit dalam tulang tengkorak yang disebut kanalis falopia. Karena setelah mencapai kelenjar parotis, syaraf facialis ini akan bercabang menjadi ribuan serabut syaraf yang lebih kecil yang berada di daerah wajah, leher, kelenjar liur, kelenjar mata, 60 persen bagian depan lidah dan sebagian telinga, rangkaian itulah yang menjadi suber serangan bell palsy.
Setelah membaca beberapa artikel dan ada artikel yang mengaitkannya dengan sakit herpes saya pun periksa ke dokter. Dan dokter saya pun mengatakan hal yang sama, saya menderita bell palsy. Saya tanyakan penyebab terjadinya secara peristiwa dan dokter menjelaskan bahwa, bell palsy bisa terjadi dikarenakan terkena angin yang terus-menerus pada syaraf salah satu sisi wajah, bisa juga karena terkena kipas angin atau AC berlebihan, atau tidur-tiduran di lantai dengan tidak merubah posisi tidur. Bahkan orang yang terlalu paranoid dan percaya hal-hal mistis menyebut penyakit seperti itu adalah di tabok setan. Hahaha..
Dokter berkata penyakit bell palsy bisa di sembuhkan dan bisa kembali 100 persen seperti semula. Terapi yang bisa dilakukan di rumah selain resep obat dari dokter adalah dengan senam wajah, latihan berkedip-kedip kalau masih kaku bisa dilakukan dengan mengangkat secara manual alis dan kelopak mata dengan tangan, latihan memanyunkan mulut, tersenyum, tertawa, serta menyanyi, mengompres wajah dengan air hangat dan ketika tidur basahi kasa dengan air hangat lalu tempelkan pada mata agar mata yang tidak dapat tertutup sempurna tidak kering dan tetap lembab.
Bell palsy tidak dapat ditentukan berapa lama akan sembuhnya, tergantung atas usaha orang yang menderitanya. Kata dokter ada yang sembuh hanya dalam tempo waktu 7 sampai 14 hari ada juga yang hingga 3 bulan. Namun saya benar-benar kembali seperti semula dalam waktu tak lebih dari 2 minggu.
Jadi jangan terlalu panik dulu ketika anda mengalami kebas pada salah satu sisi wajah, itu bukan stroke, itu hanya BELL PALSY yang memang sedikit akan mengganggu penampilan anda 1 hingga minggu namun percayalah akan kembali seperti semula. Perlu diingat bahwa kesembuhan bukan terletak pada dokter, kita atau alat-alat medis, yang paling menentukan adalah Allah yang Maha Kuasa.


No comments:

Post a Comment